Senin, 21 Februari 2011

10 Langkah Sales Yang Sukses

10 Langkah Sales Yang Sukses!
Ikutilah Langkah-Langkah Berikut dan penjualan akan menjadi mudah!
Sebuah polling Gallup tentang kejujuran dan perilaku dari bisnis professional menrmukan sales asuransi dan sales mobil menduduki rangking terbawah. Anda tidak perlu heran dengan hal ini. Tapi apakah Anda tahu? Tidak hanya sales mobil yang berreputasi buruk? Bill Brooks dari perusahaan Brooks Group memperkirakan lebih dari 85% konsumen berpandangan negatif kepada semua sales.
Tapi tidak harus seperti itu! Anda bias menyangkal dan belajar untuk mengembangkan bakat yang membuat orang berpandangan negative terhadap proses penjualan. Penjualan bias menjadi tugas yang menguntungkan untuk pelaku bisnis seperti Anda, jika Anda menerapkan 10 langkah berikut:
1.Jangan membicarakan tentang diri Anda
2.Jangan membicarakan tentang produk Anda
3.Jangan membicarakan tentang pelayanan Anda
4.Yang terpenting, jangan membicarakan penawaran Anda!

 Pastikan Anda memperkenalkan diri. Anda mengatakan kepada prospek Anda nama dan tujuan kunjungan (telepon) Anda, dan jangan memusingkan diri Anda tentang produk dan layanan. Namun, apa yang perlu Anda bicarakan pada saat itu? Anda jangan tidak ad aide apapun tentang produk dan layanan Anda.

Langkah #2: Jual dengan pertanyaan, bukan jawaban. Ingat hal ini: Tidak ada yang perduli betapa hebat Anda sampai prospek paham betapa hebat diri mereka.
Lupakan untuk ‘menjual’ produk atau jasa Anda dan fokus kepada pertanyaan kenapa prospek Anda ingin ‘membeli’. Untuk melakukannya Anda harus terpesona dengan prospek Anda.; Anda perlu bertanya (banyak hal) tanpa ragu dan tedeng aling-aling.
Beberapa tahun lalu, saya menjual CD’s di musik festival. Tidak lama setelah itu, hal ini bukan pekerjaan saya untuk menjual CD’s- tugas saya adalah untuk memasangkan earphone saya untuk setiap orang yang lewat stand saya!
Saya mengetahui bahwa saat orang merasakan tujuan saya untuk ‘menjual’ CD’s, pertahanan mereka meningkat dan menjauh sejauh mungkin dari saya.
Jadi, pekerjaan saya adalah memperkenalkan musik yang baru untuk setiap orang yang mau memakai earphones saya. Sekali mereka mendengarnya, mereka suka atau tidak suka. Saya tidak ‘menjual’ sama sekali. Dan saya menghasilkan banyak uang minggu itu daripada stand CD’s lain di festival.
Dulu, saya tidak tahu apapun tentang sales, namun saya cukup paham tentang perilaku manusia untuk menolak sales itu seperti ironi: Penjualan menciptakan penolakan! Yang menuntun kita pada langkah berikut.

Langkah #3: Anggap Anda sedang dalam kencan pertama. Timbulkan rasa ingin tahu. Tanya tentang product atau servis yang telah mereka gunakan. Apakah mereka senang dengannya? Apakah produk tersebut terlalu mahal, tidak dapat di andalkan, proses lama? Cari tahu keinginan mereka. Ingat, Anda bukan mencoba mensurvei, jadi jangan hanya sekedar bertanya. Namun, tanyakan informasi tentang kebutuhan mereka.
Saat Anda belajar tentang kebutuhan konsumen Anda dan berhenti meyakinkan dan merayu mereka untuk melakukan hal mereka tak inginkan, Anda akan mnjadi penasehat berharga dan ingin melekukan bisnis dengan Anda.

Langkah #4: Bicara dengan prospek Anda seperti Anda berbicara dengan keluarga atau teman Anda. Jangan gunakan ‘mode-sales’ Anda dengan gaya bujuk klise dan kalimat indah. Pola kalimat mempengaruhi, nada yang berlebihan, suara menghipnotis ‘kalimat-sales’ tidak diterima dalam dunia professional sales saat ini. Bicara seperti biasa, (dan tentu, seharusnya) seperti Anda bersama keluarga ataupun teman Anda.

Langkah #5: Perhatikan dengan seksama apa yang prospek Anda tidak katakan. Apakah prospek Anda terburu-buru? Apakah dia kesal atau kecewa? Jika iya, Anda dapat bertemu lain hari. Kebanyakan sales ingin berbicara hingga melupakan ada konsumen yang punya perasaan dalam obrolan itu.

Langkah #6: Jika Anda ditanya, jawab dengan singkat dan lanjutkan. Ingat: Pembicaraan ini bukan tentang Anda; namun tentang apakah Anda baik dengan mereka.

 Langkah #7: Setelah menganalisa kebutuhan konsumen dengan benar baru Anda berbicara tentang apa yang Anda tawarkan. Saya kenal seorang sales mannequin (Saya tidak bercanda)! Dia putus asa dengan kebiasaan rutinnya, hingga tidak menyadari prospeknya kecewa. Jangan terjebak dengan hal ini. Ketahui dengan siapa Anda berbicara sebelum mulai berbicara.

Langkah #8: Hindarkan menyampaikan penawaran produk. Jangan pusingkan diri Anda dari hal-hal yang tak berguna untuk prospek. Kumpulkan hal-hal yang berguna membantu prospek Anda dalam situasi tertentu, dan bicarakan dengannya. (Jika mungkin, ulangi keuntungan yang prospek katakn, bukan dari Anda)

Langkah #9: Tanyakan prospek apakah ada halangan tertentu untuk meneruskan. Setelah menjalani ke-delapan langkah Anda seharusnya mengetahui kebutuhan prospek Anda yang berhubungan dengan produk Anda. Setelah itu, menjalin hubungan yang erat, Anda siap menjembatani kebutuhan prospek dan produk yang Anda tawarkan. Anda sekarang siap untuk:

Langkah #10: Ajaklah prospek Anda untuk melakukannya. Langkah ini mencoba melakukan ‘teknik closing’ karena propek sudah memgang kendali. Closing seorang sales memfokuskan kendali di genggamannya. Namun, fokusnya bukan di salesnya sendiri. Anda tak ingin prospek Anda merasa sedang bertransaksi dengan seorang ‘sales’. Anda bukan seorang sales, Anda seorang yang memiliki perasaan yang menawarkan sesuatu. Dan jika Anda mampu meyakinkan hal itu, Anda akan berhasil menjadi sales yang sukses.

Salam Sukses.....

2 komentar: